STRATEGI PASAR
I.
PENDAHULUAN
Konsep pemasaran yang berorientasi pada pasar berawal dan sekaligus
berakhir pada pasar atau konsumen atau pembeli yaitu kepuasan mereka dari
adanya transaksi pembelian atau pemilikan barang tersebut. Pengusaha harus
mengenal pasarnya dengan baik agar dapat menguasainya.
II.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa
pengertian strategi pemasaran?
2.
Bagaimana
strategi yang perlu diterapkan pada suatu perusahaan?
III.
PEMBAHASAN
PENGERTIAN STRATEGI PEMASARAN
Strategi pemasaran pada dasarnya adalah rencana yang
menyeluruh, terpadu yang menyatu dibidang pemasaran, yang memberikan panduan
tentang kegiatan yagn akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran
suatu perusahaan.[1] Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting
bagi perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan
dari sebuah perusahaan. Tujuan
tersebut, hanya dapat dicapai melalui usaha mempertahankan dan meningkatkan
tingkat keuntungan laba perusahaan. Usaha ini hanya dapat dilakukan apabila
perusahaan dapat mempertahankan dan meningkatkan penjualannya, melalui usaha mencari
dan membina langganan, serta usaha menguasai pasar, tujuan ini hanya dapat
dicapai apabila bagian pemasaran perusahaan melakukan strategi yang mantap
untuk dapat menggunakan kesempatan atau peluang yang ada dalam pemasaran.
Sehingga posisi atau kedudukan perusahaan dipasar dapat dipertahankan dan
sekaligus ditingkatkan.[2] Oleh
karena itu, penentuan strategi pemasaran harus didasarkan atas analisis
lingkungan dan internal perusahaan melalui analisis keunggulan dan kelemahan perusahaan,
serta analisis kesempatan dan ancaman yang dihadapi perusahaan dari
lingkungannya. Disamping itu, strategi pemasaran yang telah ditetapkan dan
dijalankan harus dinilai kembali, apakah masih sesuai dengan keadaan atau
kondisi pada saat ini dan hasil penilaian atau evaluasi ini digunakan sebagai
dasar untuk menentukan apakah strategi yang sedang dijalankan perlu diubah,
sekaligus digunakan sebagai landasan untuk menyusun atau menentukan strategi yang
akan dijalankan pada masa yang akan datang.[3]
STRATEGI YANG PERLU DITERAPKAN DALAM PERUSAHAAN
Proses
pemasaran adalah proses tentang bagaimana pengusaha dapat mempengaruhi konsumen
agar para konsumen tersebut menjadi tahu, senang lalu membeli produk yang
ditawarkannya dan pada akhirnya konsumenpun menjadi puas sehingga mereka akan
selalu membeli produk perusahaan itu. Bagaimana caranya pengusaha itu agar
dapat mempengaruhi konsumennya merupakan hal yang memerlukan perencanaan dan
pengawasan yang matang serta perlu dilakukan tindakan-tindakan konkret. Untuk
keperluan tersebut pengusaha dapat melakukan tindakan-tindakan yang terdiri
dari empat macam yaitu mengenai:
Ø STRATEGI PRODUK
Agar strategi produk dapat lebih efektif dalam rangka mempengaruhi
konsumen untuk tertarik dan membeli dan kemudian mereka menjadi puas maka kita
harus mempelajari beberapa hal tentang strategi ini, yaitu:
§ Konsep Produk
Konsep
produk merupakan suatu pengertian atau pandangan konsumen terhadap suatu produk
yang dibutuhkan dan diinginkannya. Konsumen akan memiliki konsep atau pandangan
tertentu terhadap suatu produk. Arti teknis atau fungsi teknis dari suatu
produk merupakan pangkal tolak dari esensi suatu produk oleh karena itu maka
fungsi teknis ini sering disebut sebagai “Produk Pangkal” atau “Generic
Product”.[4]
Disamping arti teknis tersebut maka masih terdapat arti yang kedua yang
biasanya bersifat nonteknis yaitu sering dikenal sebagai aspek social budaya.
Unsure yang kedua ini merupakan unsure yang berpangkal dari kebutuhan manusia
sebagai mekhluk social yang selalu memiliki kebutuhan-kebutuhan yang tidak
hanya kebutuhan fisik atau teknis saja akan tetapi juga kebutuhan social yang
lain seperti gengsi, status social, pertimbangan keamanan, kesehatan serta
pertimbangan lingkungan dan sebagainya.[5]
§ Siklus Kehidupan Produk (Product Life Cycle)
Adapun
tahap-tahap perkembangan hidup suatu produk:
Tahap
Perkenalan
Pada
masa ini produk tersebut baru diperkenalkan oleh pengusaha kepada masyarakat.
Pada tahap perkenalan ini tentu saja akan berlangsung a lot karena memang sukar
untuk memperkenalkan suatu produk baru kepada masyarakat. Terdapat empat
strategi pemasaran dalam taham ini, yaitu strategi peluncuran cepat, strategi
peluncuran lambat, strategi penetrasi cepat dan strategi penetrasi lambat.[6] Strategi
peluncuran seharusnya menjadi langkah pertama dalam rencana utama siklus hidup
pemasaran. Karena apabila tahap ini tidak efektif maka tentu saja tahap-tahap
berikutnya akan terhalang. Oleh karena itu maka tahap inii akan merupakan
penentu atas keberhasilan tahap-tahap berikutnya.
Tahap
Pertumbuhan
Pada
tahap ini, perusahaan menggunakan beberapa strategi untuk menahan cepatnya
pertumbuhan pasar selama mungkin:
·
Perusahaan
meningkatkan kualitas produk dan menambahkan ciri baru pada produk dan
pengingkatan gaya.
·
Perusahaan
menambahkan model baru.
·
Perusahaan
memasuki segmen pasar baru.
·
Perusahaan
menurunkan harga untuk menarik pembeli.[7]
Perusahaan yang menjalankan strategi ekspansi paasar ini akan
memperkuat posisi kompetitifnya. Namun peningkatan ini memerlukan biaya
tambahan. Tahap ini dinyatakan oleh adanya garis yang menanjak pesat dari
grafik siklus kehidupan produk tersebut. Sebab setelah masyarakat mengenalnya,
maka timbul rasa keinginan masyarakat untuk memiliki produk tersebut.
Tahap Kemapanan
Pada suatu titik, tingkat pertumbuhan penjualan produk akan
melambat, dan produk akan memasuki tahap kemapanan relative. Tahap inibiasanya
berlangsung lebih lama darippada tahap-tahap lainnya. Pada tahap mappan,
beberapa perusahaan mengabaikan produk mereka yang kurang kuat. Mereka memilih
untuk mengonsentrasikan sumber daya mereka pada produk yang lebih menguntungkan
dan pada produk baru.
Tahap Kemunduran
Penjualan menurun karena sejumlah alas an, termasuk perkembangan
teknologi, pergeseran selera konsumen, serta meningkatnya persaingan domestic
dan luar negeri. Perusahaan menghadapi sejumlah tugas untuk menangani produk
lamanya; yang pertama mengidentifikasi produk-produk yang lemah, menentukan
strategi pemasaran (memilih menuai atau melepas), dan keputusan untuk
menghentikan suatu produk.
§ Jenis-Jenis Produk
Agar
dapat memasarkan produk dengan baik maka kita perlu mengetahui produk tersebut
termasuk dalam jenis yang mana, karena masing-masing jenis produk akan memerlukan
penanganan yang berbeda dalam memasarkan produk tersebut agar berhasil. Dalam
hal ini ada beberapa penggolongan produk, yaitu:
·
Barang
Konsumen atau Barang Konsumsi
Adalah
barang yang dibeli oleh masyarakat untuk disepakati sendiri atau dikonsumsikan
sendiri guna memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pemasaran bagi produk semacam ini
pada umumnya banyak mengandung aspek nonteknisnya atau banyak mengandung aspek
social budaya. Barang konsumen atau barang konsumsi ini dapat dibedakan menjadi
beberapa jenis lagi yaitu: Barang Konvenien, Barang Shopping, dan Barang
Spesial/Mewah.
·
Barang
Industrial
Adalah
merupakan barang yang memiliki sifat yang berbeda dengan barang konsumsi.
Barang industry dibutuhkan oleh konsumen tidak untuk memenuhi kebutuhannya
sendiri, akan tetapi barang tersebut dibeli untuk dipergunakan sebagai alat
usaha atau dijual kembali dalam menjalankan usaha bisnisnya, baik bisnis yang
bersifat mencari keuntungan maupun yang bersifat nirlaba. Adapun barang yang
termasuk jenis ini misalnya: Bahan Baku, Bahan Pembantu, Peralatan Produksi,
Mesin-Mesin Pabrik, dan sebagainya.[8]
Ø STRATEGI HARGA
Pengusaha
perlu memikirkan tentang penetapan harga jual produknya secara tepat karena
harga yang tidak tepat akan berakibat tidak menarik para pembeli untuk membeli barang
tersebut. Oleh karena itu maka penentuan harga jual haruslah dipikirkan
baik-baik dan dalam hal ini terdapat beberapa dasar penetapan harga, yairu:
§ Biaya produksi yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang tentu
akan menjadi pertimbangan utama bagi pengusaha dalam menentukan harga jual
produknya. Harga jual yang ditetapkan di bawah biaya produksinya tentu saja
akan mendatangkan kerugian bagi perusahaan. Oleh karena itu pada umumnya
pengusaha menggunakan dasar penetapan harga jual produknya adalah atas dasar
biaya produksinya dan kemudian ditambah dengan margin keuntungan yang
diinginkan. Dalam hal-hal tertentu penetapan secara demikian kurang berhasil. Hal
ini disebabkan karena mungkin cara penetapan demikian tidak sesuai dengan
selera dan keinginan konsumen. Sebaiknya dalam kondisi tertentu dimana konsumen
masih diperkenalkan dahulu dengan produk tersebut maka meskipun biayanya tinggi
perlu diberlakukan harga jual yang rendah.
§ Penetapan harga atas dasar selera konsumen akan mempengaruhi
terbentuknya citra atau “Image” tertentu dari konsumen kepada
perusahaan. Penetapan harga yang tinggi akan membentuk image bahwa barang
tersebut adalah barang yang bagus dengan kualitas tinggi serta merupakan barang
yang biasa dipergunakan oleh masyarakat kalangan atas serta sebaliknya. Jika
demikian akan menimbulkan perubahan strategi harga mengakibatkan perubahan
konsumen yang menjadi sasaran pasar bagi perusahaan. Dengan berubahnya sasaran pasar
itu akan berakibat berubahnya cara menjaga hubungan baik dengan konsumen
tersebut karena sasaran pasar yang berbeda akan memiliki kebiasaan yang
berbeda, keinginan yang berbeda dan seleranyapun akan berbeda pula. Perbedaan
kebiasaan, keinginan serta selera itu akan mengakibatkan strategi lama menjadi
tidak efektif bagi konsumen yang baru itu.
§ Dasar penetapan harga yang lain adalah atas dasar persaingan. Dalam
hal ini kita menetapkan harga menurut kebutuhan perusahaan dalam hal persaingannya
dengan perusahaan lain yang sejenis dan merupakan pesaing-pesaingnya. Dalam
situasi tertentu sering perusahaan harus menetapkan harga jualnya jauh di bawah
biaya produksinya. Hal ini dilakukan karena pertimbangan untuk memenangakan
persaingan. Cara lain yang dapat dilakukan oleh perusahaan dalam melawan
pesaingnya adalah dengan menerapkan potongan harga atau discount, pembelian
secara kredit dan termasuk pula pemberian hadiah.[9]
Ø STRATEGI PROMOSI
Promosi
adalah merupakan kegiatan yang ditujukan untuk mempengaruhi konsumen agar
mereka dapat menjadi kenal akan produk yang ditawarkan oleh perusahaan kepada
mereka dan kemudian mereka meeka menjadi senang lalu membeli produk tersebut. Adapun
alat-alat yang dapat dipergunakan untuk mempromosikan produknya pengusaha dapat
memilih beberapa cara yaitu:
§ Advertensi merupakan alat utama bagi pengusaha untuk mempengaruhi
konsumennya. Advertensi ini dapat dilakukan oleh pengusaha lewat surat kabar,
radio, majalah, bioskop, televise maupun dalam bentuk poster-poster yang dipasang
di pinggir jalan atau tempat-tempat yang strategis. Dengan membaca atau melihat
advertensi itu diharapkan para konsumen atau calon konsumen akan terpengaruh
lalu tertarik untuk membeli produk yang diadvertensikan tersebut.
§ Promosi Penjualan (Sales Promotion) adalah merupakan
kegiatan perusahaan untuk menjajakan produk yang dipasarkannya sedemikian rupa
sehingga konsumen akan mudah untuk melihatnya dan bahkan dengan cara penempatan
dan pengaturan tertentu maka produk tersebut akan menarik perhatian konsumen.
Bentuk lain yang termasuk pula dalam sales promotion adalah dengan memberikan
kepada calon konsumen contoh atau sampel produk pada pengunjung took secara
gratis dengan harapan mereka akan mencoba produk tersebut dan menjadi tertarik
serta senang untuk menggunakan produk tersebut. Bentuk lain lagi yang juga
sering dilakukan oleh pengusaha dalam kategori ini adalah mengadakan
demonstrasi dari penggunaan produk tersebut.
§ Personal Selling merupakan kegiatan perusahaan untuk melakukan
kontak langsung dengan para calon konsumennya. Dengan ini diharapkan akan
terjadi hubungan atau interaksi yang positif antara pengusaha dengan calon
konsumennya itu. Kontak langsung itu akan dapat mempengaruhi secara lebih
intensif para konsumennya karena dalam hal ini pengusaha dapat mengetahui
keinginan dan selera konsumennya serta gaya hidupnya dan dengan demikian maka
pengusaha dapat menyesuaikan cara pendekatan atau komunikasinya dengan konsumen
itu secara lebih tepat yang sesuai dengan konsumen yang bersangkutan.
§ Publisitas (Publication) merupakan cara yang biasa digunakan
juga oleh pengusaha untuk membentuk pengaruh secara tidak langsung kepada
konsumen agar mereka menjadi tahu dan menyenangi produk yang dipasarkannya
dengan cara membuat berita tentang produk atau perusahaan yang menghasilkannya.
Publisitas dan iklan itu berbeda, yang membedakannya ialah bahwa publisitas
bersifat berita yang tidak komersial sedangkan iklan harus membeyar untuk
keperluan tersebut. Yang berperan aktif adalah yang berkepentingan yaitu surat
kabar yang membuat berita itu. Bentuk inisering juga ditayangkan dalam bentuk
interview atau wawancara.
Keempat bentuk promosi ini
haruslah dikombinasikan sedemikian rupa sehinggan akam mampu secara efektif
untuk memepengaruhi konsumen untuk menjadi tertarik untuk membeli produk yang
dipasarkannya itu.
Ø STRATEGI DISTRIBUSI atau PENEMPATAN
PRODUK
Pengusaha
haruslah menyebarkan barang-barangnya ke tempat konsumen itu berada. Untuk
keperluan tersebut pengusaha dapat menggunakan berbagai bentuk saluran
distribusi yang mungkin dilakukannya. Adapun bentuk-bentuk saluran distribusi
yang ada dapat dibedakan menjadi beberapa macam yaitu:
§ Saluran Distribusi Langsung
Dalam
saluran distribusi ini pengusaha berusaha untuk menyalurkan barang-barangnya
yang dibeli oleh konsumen secara langsung ke tempat konsumen tinggal. Dengan
demikian konsummen tidak perlu memikirkan masalah pengangkutanbarang yang
dibelinya, disamping itu mereka juga dapat mengecek keutuhan barang tersebut
sesampainya dirumah. Bahkan lebih dari itu biasanya konsumen juga memperoleh
fasilitas pemasanganatau anstalasi bagi barang yang dikirimkan ke rumah mereka
itu. Dipihak lain pengusaha juga memperoleh keuntungan dengan adanya kontak
langsung tersebut karena mereka akan dapat mengetahui lebih akrab lagi dengan
konsumen mereka.
§ Saluran Distribusi tidak Langsung
Dalam
hal ini pengusaha menggunakan pihak luar untuk membantu menyalurkan
barang-barangnya kepada konsumen. Pihak luar tersebut merupakan penyalur atau
pedangang perantara. Cara penyaluran secara tidak langsung ini pada umumnya
dilakukan oleh pengusaha penyaluran langsung akan memakan biaya yang sangat
mahal. Dalam hal penyaluran secara tidak langsung inipengusaha dapat melakukan
beberapa pilihan lagi yang meliputi tiga cara penyaluran tidak langsung yaitu:
Saluran Distribusi yang Eksklusif, Saluran Distribusi yang Selektif, dan Saluran Distribusi yang
Intensif.[10]
Keempat macam tindakan tersebut sering disebut sebagai “BAURAN
PEMASARAN” atau “MARKETING MIX” atau sering pula dikenal sebagai “4P” dalam pemasaran
yaitu: Product, Price, Promotion, Place.[11] Bauran
Pemasarn atau Marketing Mix tersebut merupakan alat yang dapat dipergunakan
oleh pengusaha untuk mempengaruhi konsumennya.
IV.
KESIMPULAN
Strategi pemasaran pada dasarnya
adalah rencana yang menyeluruh, terpadu yang menyatu dibidang pemasaran, yang
memberikan panduan tentang kegiatan yagn akan dijalankan untuk dapat
tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan. Ada empat strategi yang harus
diterapkan pada sebuah perusahaan yaitu: Strategi Produk, Strategi Harga,
Strategi Promosi, dan Strategi Distribusi. Penentuan
strategi pemasaran harus didasarkan atas analisis lingkungan dan internal
perusahaan melalui analisis keunggulan dan kelemahan perusahaan, serta analisis
kesempatan dan ancaman yang dihadapi perusahaan dari lingkungannya.
V.
PENUTUP
Demikianlah makalah ini kami buat, semoga dapat
bermanfaaat bagi kita semua. Apabila ada kesalahan dari segi isi maupun dalam
penulisan, itu merupakan kelemahan dan kekurangan kami. Kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan untuk penulisan tugas makalah-makalah kami
selanjutnya.