Senin, 09 Juli 2012


STRATEGI PASAR

I.                   PENDAHULUAN
Konsep pemasaran yang berorientasi pada pasar berawal dan sekaligus berakhir pada pasar atau konsumen atau pembeli yaitu kepuasan mereka dari adanya transaksi pembelian atau pemilikan barang tersebut. Pengusaha harus mengenal pasarnya dengan baik agar dapat menguasainya.

II.                RUMUSAN MASALAH
1.      Apa pengertian strategi pemasaran?
2.      Bagaimana strategi yang perlu diterapkan pada suatu perusahaan?

III.             PEMBAHASAN
PENGERTIAN STRATEGI PEMASARAN
 Strategi pemasaran pada dasarnya adalah rencana yang menyeluruh, terpadu yang menyatu dibidang pemasaran, yang memberikan panduan tentang kegiatan yagn akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan.[1]  Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan. Tujuan tersebut, hanya dapat dicapai melalui usaha mempertahankan dan meningkatkan tingkat keuntungan laba perusahaan. Usaha ini hanya dapat dilakukan apabila perusahaan dapat mempertahankan dan meningkatkan penjualannya, melalui usaha mencari dan membina langganan, serta usaha menguasai pasar, tujuan ini hanya dapat dicapai apabila bagian pemasaran perusahaan melakukan strategi yang mantap untuk dapat menggunakan kesempatan atau peluang yang ada dalam pemasaran. Sehingga posisi atau kedudukan perusahaan dipasar dapat dipertahankan dan sekaligus ditingkatkan.[2] Oleh karena itu, penentuan strategi pemasaran harus didasarkan atas analisis lingkungan dan internal perusahaan melalui analisis keunggulan dan kelemahan perusahaan, serta analisis kesempatan dan ancaman yang dihadapi perusahaan dari lingkungannya. Disamping itu, strategi pemasaran yang telah ditetapkan dan dijalankan harus dinilai kembali, apakah masih sesuai dengan keadaan atau kondisi pada saat ini dan hasil penilaian atau evaluasi ini digunakan sebagai dasar untuk menentukan apakah strategi yang sedang dijalankan perlu diubah, sekaligus digunakan sebagai landasan untuk menyusun atau menentukan strategi yang akan dijalankan pada masa yang akan datang.[3]
STRATEGI YANG PERLU DITERAPKAN DALAM PERUSAHAAN
Proses pemasaran adalah proses tentang bagaimana pengusaha dapat mempengaruhi konsumen agar para konsumen tersebut menjadi tahu, senang lalu membeli produk yang ditawarkannya dan pada akhirnya konsumenpun menjadi puas sehingga mereka akan selalu membeli produk perusahaan itu. Bagaimana caranya pengusaha itu agar dapat mempengaruhi konsumennya merupakan hal yang memerlukan perencanaan dan pengawasan yang matang serta perlu dilakukan tindakan-tindakan konkret. Untuk keperluan tersebut pengusaha dapat melakukan tindakan-tindakan yang terdiri dari empat macam yaitu mengenai:
Ø  STRATEGI PRODUK
Agar strategi produk dapat lebih efektif dalam rangka mempengaruhi konsumen untuk tertarik dan membeli dan kemudian mereka menjadi puas maka kita harus mempelajari beberapa hal tentang strategi ini, yaitu:
§  Konsep Produk
Konsep produk merupakan suatu pengertian atau pandangan konsumen terhadap suatu produk yang dibutuhkan dan diinginkannya. Konsumen akan memiliki konsep atau pandangan tertentu terhadap suatu produk. Arti teknis atau fungsi teknis dari suatu produk merupakan pangkal tolak dari esensi suatu produk oleh karena itu maka fungsi teknis ini sering disebut sebagai “Produk Pangkal” atau “Generic Product”.[4] Disamping arti teknis tersebut maka masih terdapat arti yang kedua yang biasanya bersifat nonteknis yaitu sering dikenal sebagai aspek social budaya. Unsure yang kedua ini merupakan unsure yang berpangkal dari kebutuhan manusia sebagai mekhluk social yang selalu memiliki kebutuhan-kebutuhan yang tidak hanya kebutuhan fisik atau teknis saja akan tetapi juga kebutuhan social yang lain seperti gengsi, status social, pertimbangan keamanan, kesehatan serta pertimbangan lingkungan dan sebagainya.[5]
§  Siklus Kehidupan Produk (Product Life Cycle)
Adapun tahap-tahap perkembangan hidup suatu produk:
Tahap Perkenalan
Pada masa ini produk tersebut baru diperkenalkan oleh pengusaha kepada masyarakat. Pada tahap perkenalan ini tentu saja akan berlangsung a lot karena memang sukar untuk memperkenalkan suatu produk baru kepada masyarakat. Terdapat empat strategi pemasaran dalam taham ini, yaitu strategi peluncuran cepat, strategi peluncuran lambat, strategi penetrasi cepat dan strategi penetrasi lambat.[6] Strategi peluncuran seharusnya menjadi langkah pertama dalam rencana utama siklus hidup pemasaran. Karena apabila tahap ini tidak efektif maka tentu saja tahap-tahap berikutnya akan terhalang. Oleh karena itu maka tahap inii akan merupakan penentu atas keberhasilan tahap-tahap berikutnya.
Tahap Pertumbuhan
Pada tahap ini, perusahaan menggunakan beberapa strategi untuk menahan cepatnya pertumbuhan pasar selama mungkin:
·         Perusahaan meningkatkan kualitas produk dan menambahkan ciri baru pada produk dan pengingkatan gaya.
·         Perusahaan menambahkan model baru.
·         Perusahaan memasuki segmen pasar baru.
·         Perusahaan menurunkan harga untuk menarik pembeli.[7]
Perusahaan yang menjalankan strategi ekspansi paasar ini akan memperkuat posisi kompetitifnya. Namun peningkatan ini memerlukan biaya tambahan. Tahap ini dinyatakan oleh adanya garis yang menanjak pesat dari grafik siklus kehidupan produk tersebut. Sebab setelah masyarakat mengenalnya, maka timbul rasa keinginan masyarakat untuk memiliki produk tersebut.
Tahap Kemapanan
Pada suatu titik, tingkat pertumbuhan penjualan produk akan melambat, dan produk akan memasuki tahap kemapanan relative. Tahap inibiasanya berlangsung lebih lama darippada tahap-tahap lainnya. Pada tahap mappan, beberapa perusahaan mengabaikan produk mereka yang kurang kuat. Mereka memilih untuk mengonsentrasikan sumber daya mereka pada produk yang lebih menguntungkan dan pada produk baru.
Tahap Kemunduran
Penjualan menurun karena sejumlah alas an, termasuk perkembangan teknologi, pergeseran selera konsumen, serta meningkatnya persaingan domestic dan luar negeri. Perusahaan menghadapi sejumlah tugas untuk menangani produk lamanya; yang pertama mengidentifikasi produk-produk yang lemah, menentukan strategi pemasaran (memilih menuai atau melepas), dan keputusan untuk menghentikan suatu produk.
§  Jenis-Jenis Produk
Agar dapat memasarkan produk dengan baik maka kita perlu mengetahui produk tersebut termasuk dalam jenis yang mana, karena masing-masing jenis produk akan memerlukan penanganan yang berbeda dalam memasarkan produk tersebut agar berhasil. Dalam hal ini ada beberapa penggolongan produk, yaitu:
·         Barang Konsumen atau Barang Konsumsi
Adalah barang yang dibeli oleh masyarakat untuk disepakati sendiri atau dikonsumsikan sendiri guna memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pemasaran bagi produk semacam ini pada umumnya banyak mengandung aspek nonteknisnya atau banyak mengandung aspek social budaya. Barang konsumen atau barang konsumsi ini dapat dibedakan menjadi beberapa jenis lagi yaitu: Barang Konvenien, Barang Shopping, dan Barang Spesial/Mewah.
·         Barang Industrial
Adalah merupakan barang yang memiliki sifat yang berbeda dengan barang konsumsi. Barang industry dibutuhkan oleh konsumen tidak untuk memenuhi kebutuhannya sendiri, akan tetapi barang tersebut dibeli untuk dipergunakan sebagai alat usaha atau dijual kembali dalam menjalankan usaha bisnisnya, baik bisnis yang bersifat mencari keuntungan maupun yang bersifat nirlaba. Adapun barang yang termasuk jenis ini misalnya: Bahan Baku, Bahan Pembantu, Peralatan Produksi, Mesin-Mesin Pabrik, dan sebagainya.[8]
Ø  STRATEGI HARGA
Pengusaha perlu memikirkan tentang penetapan harga jual produknya secara tepat karena harga yang tidak tepat akan berakibat tidak menarik para pembeli untuk membeli barang tersebut. Oleh karena itu maka penentuan harga jual haruslah dipikirkan baik-baik dan dalam hal ini terdapat beberapa dasar penetapan harga, yairu:
§  Biaya produksi yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang tentu akan menjadi pertimbangan utama bagi pengusaha dalam menentukan harga jual produknya. Harga jual yang ditetapkan di bawah biaya produksinya tentu saja akan mendatangkan kerugian bagi perusahaan. Oleh karena itu pada umumnya pengusaha menggunakan dasar penetapan harga jual produknya adalah atas dasar biaya produksinya dan kemudian ditambah dengan margin keuntungan yang diinginkan. Dalam hal-hal tertentu penetapan secara demikian kurang berhasil. Hal ini disebabkan karena mungkin cara penetapan demikian tidak sesuai dengan selera dan keinginan konsumen. Sebaiknya dalam kondisi tertentu dimana konsumen masih diperkenalkan dahulu dengan produk tersebut maka meskipun biayanya tinggi perlu diberlakukan harga jual yang rendah.
§  Penetapan harga atas dasar selera konsumen akan mempengaruhi terbentuknya citra atau “Image” tertentu dari konsumen kepada perusahaan. Penetapan harga yang tinggi akan membentuk image bahwa barang tersebut adalah barang yang bagus dengan kualitas tinggi serta merupakan barang yang biasa dipergunakan oleh masyarakat kalangan atas serta sebaliknya. Jika demikian akan menimbulkan perubahan strategi harga mengakibatkan perubahan konsumen yang menjadi sasaran pasar bagi perusahaan. Dengan berubahnya sasaran pasar itu akan berakibat berubahnya cara menjaga hubungan baik dengan konsumen tersebut karena sasaran pasar yang berbeda akan memiliki kebiasaan yang berbeda, keinginan yang berbeda dan seleranyapun akan berbeda pula. Perbedaan kebiasaan, keinginan serta selera itu akan mengakibatkan strategi lama menjadi tidak efektif bagi konsumen yang baru itu.
§  Dasar penetapan harga yang lain adalah atas dasar persaingan. Dalam hal ini kita menetapkan harga menurut kebutuhan perusahaan dalam hal persaingannya dengan perusahaan lain yang sejenis dan merupakan pesaing-pesaingnya. Dalam situasi tertentu sering perusahaan harus menetapkan harga jualnya jauh di bawah biaya produksinya. Hal ini dilakukan karena pertimbangan untuk memenangakan persaingan. Cara lain yang dapat dilakukan oleh perusahaan dalam melawan pesaingnya adalah dengan menerapkan potongan harga atau discount, pembelian secara kredit dan termasuk pula pemberian hadiah.[9]
Ø  STRATEGI PROMOSI
Promosi adalah merupakan kegiatan yang ditujukan untuk mempengaruhi konsumen agar mereka dapat menjadi kenal akan produk yang ditawarkan oleh perusahaan kepada mereka dan kemudian mereka meeka menjadi senang lalu membeli produk tersebut. Adapun alat-alat yang dapat dipergunakan untuk mempromosikan produknya pengusaha dapat memilih beberapa cara yaitu:
§  Advertensi merupakan alat utama bagi pengusaha untuk mempengaruhi konsumennya. Advertensi ini dapat dilakukan oleh pengusaha lewat surat kabar, radio, majalah, bioskop, televise maupun dalam bentuk poster-poster yang dipasang di pinggir jalan atau tempat-tempat yang strategis. Dengan membaca atau melihat advertensi itu diharapkan para konsumen atau calon konsumen akan terpengaruh lalu tertarik untuk membeli produk yang diadvertensikan tersebut.
§  Promosi Penjualan (Sales Promotion) adalah merupakan kegiatan perusahaan untuk menjajakan produk yang dipasarkannya sedemikian rupa sehingga konsumen akan mudah untuk melihatnya dan bahkan dengan cara penempatan dan pengaturan tertentu maka produk tersebut akan menarik perhatian konsumen. Bentuk lain yang termasuk pula dalam sales promotion adalah dengan memberikan kepada calon konsumen contoh atau sampel produk pada pengunjung took secara gratis dengan harapan mereka akan mencoba produk tersebut dan menjadi tertarik serta senang untuk menggunakan produk tersebut. Bentuk lain lagi yang juga sering dilakukan oleh pengusaha dalam kategori ini adalah mengadakan demonstrasi dari penggunaan produk tersebut.
§  Personal Selling merupakan kegiatan perusahaan untuk melakukan kontak langsung dengan para calon konsumennya. Dengan ini diharapkan akan terjadi hubungan atau interaksi yang positif antara pengusaha dengan calon konsumennya itu. Kontak langsung itu akan dapat mempengaruhi secara lebih intensif para konsumennya karena dalam hal ini pengusaha dapat mengetahui keinginan dan selera konsumennya serta gaya hidupnya dan dengan demikian maka pengusaha dapat menyesuaikan cara pendekatan atau komunikasinya dengan konsumen itu secara lebih tepat yang sesuai dengan konsumen yang bersangkutan.
§  Publisitas (Publication) merupakan cara yang biasa digunakan juga oleh pengusaha untuk membentuk pengaruh secara tidak langsung kepada konsumen agar mereka menjadi tahu dan menyenangi produk yang dipasarkannya dengan cara membuat berita tentang produk atau perusahaan yang menghasilkannya. Publisitas dan iklan itu berbeda, yang membedakannya ialah bahwa publisitas bersifat berita yang tidak komersial sedangkan iklan harus membeyar untuk keperluan tersebut. Yang berperan aktif adalah yang berkepentingan yaitu surat kabar yang membuat berita itu. Bentuk inisering juga ditayangkan dalam bentuk interview atau wawancara.
Keempat bentuk promosi  ini haruslah dikombinasikan sedemikian rupa sehinggan akam mampu secara efektif untuk memepengaruhi konsumen untuk menjadi tertarik untuk membeli produk yang dipasarkannya itu.
Ø  STRATEGI DISTRIBUSI atau PENEMPATAN PRODUK
Pengusaha haruslah menyebarkan barang-barangnya ke tempat konsumen itu berada. Untuk keperluan tersebut pengusaha dapat menggunakan berbagai bentuk saluran distribusi yang mungkin dilakukannya. Adapun bentuk-bentuk saluran distribusi yang ada dapat dibedakan menjadi beberapa macam yaitu:
§  Saluran Distribusi Langsung
Dalam saluran distribusi ini pengusaha berusaha untuk menyalurkan barang-barangnya yang dibeli oleh konsumen secara langsung ke tempat konsumen tinggal. Dengan demikian konsummen tidak perlu memikirkan masalah pengangkutanbarang yang dibelinya, disamping itu mereka juga dapat mengecek keutuhan barang tersebut sesampainya dirumah. Bahkan lebih dari itu biasanya konsumen juga memperoleh fasilitas pemasanganatau anstalasi bagi barang yang dikirimkan ke rumah mereka itu. Dipihak lain pengusaha juga memperoleh keuntungan dengan adanya kontak langsung tersebut karena mereka akan dapat mengetahui lebih akrab lagi dengan konsumen mereka.
§  Saluran Distribusi tidak Langsung
Dalam hal ini pengusaha menggunakan pihak luar untuk membantu menyalurkan barang-barangnya kepada konsumen. Pihak luar tersebut merupakan penyalur atau pedangang perantara. Cara penyaluran secara tidak langsung ini pada umumnya dilakukan oleh pengusaha penyaluran langsung akan memakan biaya yang sangat mahal. Dalam hal penyaluran secara tidak langsung inipengusaha dapat melakukan beberapa pilihan lagi yang meliputi tiga cara penyaluran tidak langsung yaitu: Saluran Distribusi yang Eksklusif, Saluran Distribusi  yang Selektif, dan Saluran Distribusi yang Intensif.[10]
Keempat macam tindakan tersebut sering disebut sebagai “BAURAN PEMASARAN” atau “MARKETING MIX” atau sering pula dikenal sebagai “4P” dalam pemasaran yaitu: Product, Price, Promotion, Place.[11] Bauran Pemasarn atau Marketing Mix tersebut merupakan alat yang dapat dipergunakan oleh pengusaha untuk mempengaruhi konsumennya.

IV.             KESIMPULAN
Strategi pemasaran pada dasarnya adalah rencana yang menyeluruh, terpadu yang menyatu dibidang pemasaran, yang memberikan panduan tentang kegiatan yagn akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan. Ada empat strategi yang harus diterapkan pada sebuah perusahaan yaitu: Strategi Produk, Strategi Harga, Strategi Promosi, dan Strategi Distribusi. Penentuan strategi pemasaran harus didasarkan atas analisis lingkungan dan internal perusahaan melalui analisis keunggulan dan kelemahan perusahaan, serta analisis kesempatan dan ancaman yang dihadapi perusahaan dari lingkungannya.

V.                PENUTUP
Demikianlah makalah ini kami buat, semoga dapat bermanfaaat bagi kita semua. Apabila ada kesalahan dari segi isi maupun dalam penulisan, itu merupakan kelemahan dan kekurangan kami. Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk penulisan tugas makalah-makalah kami selanjutnya.